(0271) 2931667
diskominfosp@surakarta.go.id

15-10-2025

WIB

Vinta

30-06-2025

 14:51:23 WIB
Lindungi Diri di Dunia Digital, Literasi Keamanan Informasi Gandeng PKK dan Komite Disabilitas
Icon

Kegiatan Literasi Digital Keamanan Informasi dengan tema “Lindungi Diri di Dunia Digital” digelar sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keamanan di ranah digital.

Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta, terdiri dari 10 orang Komite Disabilitas Daerah (KDD) dan 40 ibu-ibu PKK dari kelurahan di Kota Surakarta. Materi disampaikan oleh Winarno, seorang dosen dari Universitas Sebelas Maret (UNS) yang mengupas tuntas berbagai risiko digital serta strategi perlindungannya.

Dalam paparannya, Winarno menekankan bahwa penggunaan teknologi harus disertai dengan pemahaman akan risiko yang mengintai, seperti penipuan daring, peretasan data pribadi, hingga penyebaran informasi palsu. Peserta juga diajak berdiskusi dan praktik langsung mengenai cara mengenali ancaman digital dan langkah-langkah perlindungannya.

Kegiatan ini memiliki empat harapan utama:

  1. Terbentuknya Komunitas Melek Digital, yaitu kelompok ibu-ibu PKK dan penyandang disabilitas yang sadar, peduli, dan bijak dalam menggunakan teknologi.

  2. Meningkatnya Kepercayaan Diri dalam Menggunakan Gadget, di mana peserta mampu mengoperasikan perangkat digital secara mandiri dan aman.

  3. Terhindar dari Ancaman Kejahatan Digital, agar peserta lebih waspada terhadap berbagai modus penipuan dan serangan siber.

  4. Tumbuhnya Peran Aktif dalam Edukasi Digital, sehingga peserta dapat menjadi agen informasi di lingkungannya masing-masing.

Dengan kegiatan ini, diharapkan literasi digital dapat menyentuh lebih banyak lapisan masyarakat, terutama kelompok rentan, agar mereka tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pelindung diri yang cerdas dan berdaya di dunia digital.

The Digital Literacy on Information Security event with the theme “Protect Yourself in the Digital World” was held to raise public awareness of the importance of staying safe in the digital space.

The event was attended by 50 participants, consisting of 10 members from the Regional Disability Committee (KDD) and 40 members from PKK at the urban village level in Surakarta. The session featured Winarno, a lecturer from Universitas Sebelas Maret (UNS), who explained common digital threats and how to prevent them.

In his presentation, Winarno emphasized the need to understand digital risks such as online fraud, data breaches, and misinformation. Participants also engaged in practical sessions to recognize and handle such threats.

The event aims to achieve four main goals:

  1. Establishing a Digitally Aware Community: Empowering PKK members and persons with disabilities to be more mindful and wise in using technology.

  2. Building Confidence in Using Gadgets: Helping participants operate gadgets independently and safely.

  3. Avoiding Digital Crimes: Increasing awareness of scams and cyberattacks on social media and digital platforms.

  4. Encouraging Active Roles in Digital Education: Inspiring participants to become agents of digital safety in their families and communities.

This activity is expected to enhance digital literacy, especially among vulnerable groups, so they can become smart and empowered users in the digital age.

Kegiatan Literasi Digital Keamanan Informasi kanthi tema “Ngreksa Diri wonten ing Jagad Digital” dipunlaksanani minangka upaya ningkataké kesadaran masyarakat babagan pentinge kaamanan nalika migunakaké teknologi digital.

Kegiatan punika dipunrawuhi déning 50 peserta, ingkang kadadosan saking 10 anggota Komite Disabilitas Daerah (KDD) lan 40 ibu-ibu PKK saking tingkat kelurahan. Materi dipunparingaken déning Bapak Winarno, dosen saking Universitas Sebelas Maret (UNS), ingkang nyariyosaken ancaman digital lan cara ngadhepi ancaman punika.

Winarno ngandharaken bilih panggunaan teknologi kedah disarengi pemahaman ancaman digital kados penipuan online, bobol data pribadi, lan panyebaran berita palsu. Para peserta ugi dipundhawuhi praktek langsung supados saged langkung waspada.

Kegiatan punika nggadahi sekawan pangajab utama:

  1. Kabentukipun Komunitas Melek Digital: Ibu-ibu PKK lan difabel langkung sadar lan bijaksana nalika migunakaké teknologi.

  2. Tuwuhing Kapercayan Diri migunakaké Piranti Digital: Para peserta saged ngoperasèkaké gadget kanthi mandiri lan aman.

  3. Terhindar saking Kejahatan Digital: Waspada dhateng modus penipuan lan serangan siber.

  4. Tuwuhing Peran Aktif Ing Edukasi Digital: Dados agen informasi ing kulawarga lan lingkungan.

Mugi literasi digital punika saged nyentuh lapisan masyarakat ingkang langkung amba, utaminipun kelompok rentan, supados saged dados pangguna teknologi ingkang cerdas lan wasis.