Diskominfo SP melaksanakan sosialisasi Masterplan E-Government (E-Gov) Kota Surakarta yang dilakukan secara daring pada Selasa (15/12/2020) di Ruang Upakari I. Kepala Diskominfo SP membuka acara tersebut sekaligus memberi sambutan bahwa pelaksanaan E-Gov di Pemerintah Kota Surakarta harus mengikuti Masterplan dan dipedomani oleh Perwali 28/2019. Materi disampaikan oleh Inixindo Jogja dan dihadiri oleh seluruh OPD Pemerintah Kota Surakarta.
Pemateri menjelaskan bahwa untuk mewujudkan E-Gov/Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) tidak cukup hanya dengan menggunakan aplikasi saja, melainkan seluruh data OPD di Kota Surakarta harus terintegrasi. Oleh karena itu penting bagi seluruh OPD Kota Surakarta untuk memahami lebih lanjut Masterplan E-Gov/SPBE yang disampaikan oleh pemateri.
Dalam membentuk program digitalisasi Pemerintahan Kota Surakarta agar berjalan secara sistemik terlebih dahulu diperlukan Arsitektur SPBE. Arsitektur SPBE ini merupakan panduan integrasi proses bisnis, data dan informasi, infrastruktur SPBE, aplikasi, keamanan, dan layanan SPBE yang disusun untuk jangka waktu 5 tahun.
Arsitektur SPBE ini terdiri atas Tata Kelola yang kegiatanya meliputi; membuat SOP yang merupakan turunan dari kebijakan, membuat peta rencana SPBE, membuat arsitektur SPBE (6 Arsitektur SPBE), membentuk Tim Koordinasi (Pengawas dan Pelaksana) SPBE dengan tupoksinya, dan melakukan evaluasi berkala SPBE (update indeks SPBE).
Yang kedua adalah Layanan SPBE yang kegiatannya yaitu membangun portal pelayanan publik terintegrasi.
Selanjutnya adalah Teknologi Informasi dan Komunikasi yang kegiatannya meliputi; melakukan standarisasi pusat data, membangun jaringan intra pemerintah (interkoneksi tertutup), membangun system penghubung layanan/integrator, membangun akses terhadap layanan SPBE, membangun portal data, membentuk system keamanan informasi, membangun portal data, membentuk system keamanan informasi, dan membangun big data pemerintah yang mendukung kecerdasan buatan.
Elemen keempat adalah SDM SPBE dengan kegiatannya meliputi; membentuk standar kompetensi teknis SPBE, Pelatihan dan sertifikasi kompetensi SPBE, sosialisasi SPBE, dan membentuk forum – kolaborasi SPBE.
Adapun 6 bentuk Arsitektur SPBE antara lain, Arsitektur Bisnis, Arsitektur Data, Arsitektur Layanan, Arsitektur Infrastruktur, Arsitektur Aplikasi, dan Arsitektur Keamanan.
Di akhir acara juga diadakan sesi tanya jawab. Berbagai perwakilan dari OPD memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan peran OPD terkait terhadap peran mereka dalam mewujudkan SPBE.
Diskominfo SP ngawontenaken sosialisasi Masterplan E-Government (E-Gov) Kota Surakarta ingkang kawontenaken sacara daring dinten Selasa (15/12/2020) mapan ing Ruang Upakari I. Kepala Diskominfo SP mbikak acara menika sekalian paring sambutan bilih kelamphanipun E-Govt ing Pemerintah Kota Surakarta kedah trep kaliyan Masterplan lan manut Perwali 28/2019. Dene materi dipun andaraken dening Inixindo Jogja lan karawuhan sedaya OPD Pemerintah Kota Surakarta.
Pemateri ngaturaken bilih kangge mujudaken E-Gov/Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) boten cekap namung mawi aplikasi mawon, ananging sedaya data OPD ing Kota Surakarta kedah terintegrasi. Awit saking menika penting tumrap sedaya OPD Kota Surakarta kangge mangertosi langkung lebet Masterplan E-Gov/SPBE ingkang kaaturaken pemateri.
Ing salebetipun damel program digitalisasi Pemerintahan Kota Surakarta supados lumampah kanti sistemik sakderengipun mbetahaken Arsitektur SPBE. Arsitektur SPBE pinangka panduan integrasi proses bisnis, data lan informasi, infrastruktur SPBE, aplikasi, keamanan, lan layanan SPBE ingkang kadamel kangge 5 taun.
Arsitektur SPBE dumados saking Tata Kelola ingkang kegiatanipun antawisipun ; damel SOP pianangka turunan saking kebijakan, damel peta rencana SPBE, damel arsitektur SPBE (6 Arsitektur SPBE), yasa Tim Koordinasi (Pengawas lan Pelaksana) SPBE kanti tupoksinipun, lan evaluasi berkala SPBE (update indeks SPBE).
Ingkang kaping kalih inggih menika Layanan SPBE ing antawisipun yasa portal pelayanan publik terintegrasi.
Selajengipun inggih menika Teknologi Informasi lan Komunikasi ingkang kegiatanipun; ngawontenaken standarisasi pusat data, yasa jaringan intra pemerintah (interkoneksi tertutup), yasa system penghubung layanan/integrator, yasa akses tumrap layanan SPBE, yasa portal data, yasa system keamanan informasi, yasa portal data, damel system keamanan informasi, lan yasa big data pemerintah ingkang nyengkuyung kecerdasan buatan.
Elemen kaping sekawan inggih menika SDM SPBE kanti kegiatan antawisipun; damel standar kompetensi teknis SPBE, Pelatihan lan sertifikasi kompetensi SPBE, sosialisasi SPBE, lan damel forum – kolaborasi SPBE.
Dene 6 wujud Arsitektur SPBE antawisipun, Arsitektur Bisnis, Arsitektur Data, Arsitektur Layanan, Arsitektur Infrastruktur, Arsitektur Aplikasi, lan Arsitektur Keamanan.
Ing pungkasan acara ugi kawontenaken sesi tanya jawab, maneka warni perwakilan saking OPD atur pitakenan sesambetan kaliyan peran OPD terkait tumrap sumbangsihipun ing bab mujudaken SPBE.
Diskominfo SP carried out the socialization of the Surakarta E-Government Masterplan (E-Gov) which is conducted online on Tuesday (15/12/2020) in the Upakari I Room. The Head of the Diskominfo SP opens the event and gives a speech that the implementation of E-Gov in the Surakarta City Administration must follow the Master Plan and be guided by Perwali 28/2019. The material was delivered by Inixindo Jogja and attended by all agencies (OPD) of the Surakarta City Administration.
The speaker explained that to realize E-Gov / Electronic Based Government System (SPBE), it is not only using application, but also integrating all OPD’s data. Therefore, it is important for all OPDs to further understand the Masterplan E-Gov / SPBE delivered by the speakers.
In order to establish a systemically digitalization program, the Surakarta City Administration needs SPBE Architecture. The SPBE architecture is a guidancee for integrating business processes, data and information, SPBE infrastructure, applications, security, and SPBE services that are compiled for a period of 5 years.
The SPBE architecture consists of Governance whose activities include; making SOP which is a derivative of the policy, making SPBE plan map, making SPBE architecture (6 SPBE Architecture), forming SPBE Coordinating Team (Supervisor and Implementer) with its main tasks, and conducting periodic evaluation of SPBE (SPBE index update)
The second is SPBE Service, whose activity is to build an integrated public service portal.
Next is Information and Communication Technology, whose activities include; standardizing data centers, building intra-government networks (closed interconnection), building service / integrator liaison systems, building access to SPBE services, building data portals, establishing information security systems, building data portals, establishing information security systems, and building government big data which supports artificial intelligence.
The fourth element is SPBE Human Resource with activities covering; forming SPBE technical competency standards, SPBE competency training and certification, SPBE socialization, and forming SPBE collaboration forums.
The 6 forms of SPBE Architecture include Business Architecture, Data Architecture, Service Architecture, Infrastructure Architecture, Application Architecture, and Security Architecture.
At the end of the event a question and answer session is also held. Various representatives from DPOs asked questions related to the roles of DPOs related to their roles in realizing SPBE.