Diskominfo SP bersama dengan CV. Lantar Cipta Media melaksanakan rapat untuk membahas laporan antara penyusunan Dokumen Arsitektur dan DED SPBE Kota Surakarta, Selasa (7/9/2021).
Pembahasan ini dilaksanakan dalam rangka menggambarkan keterpaduan dan keintegrasian penyelenggaraan pemerintahan berbasis elektronik di Kota Surakarta antara Pencapaian Visi Misi, Proses Bisnis dan Pemanfaatan Teknologi Informasi.
Dokumen Arsitektur dan DED SPBE juga dimaksudkan untuk meningkatkan nilai indeks SPBE Kota Surakarta dan memberikan peta jalan bagi Pemerintah Kota Surakarta terkait integrasi data dan interoperabilitas sistem.
Beberapa hal yang dibahas antara lain output analisis, pembahasan hasil analisis, draft data potensi TIK yang sudah ada, serta rekomendasi arahan pengembangan dan pemanfaatannya.
Strategi yang dilakukan antara lain penyusunan Arsitektur Proses Bisnis di masing-masing OPD agar mengacu pada RPJMD sesuai dengan arahan arsitektur SPBE Nasional.
Optimalisasi peran Mal Pelayanan Publik (MPP) sesuai dalam domain layanan SPBE, optimalisasi peran Solodata dan INTIP sebagai alat dalam pelaksanaan program Satu Data Indonesia, dan penyusunan tata kelola data sesuai dengan prinsip Satu Data Indonesia perlu dilakukan.
Aplikasi dari Pusat dan Provinsi juga akan dimanfaatkan untuk membantu dalam pengintegrasian data.
Perlu juga adanya perangkat keamanan aktif yang mampu melindungi data dan aplikasi dari ancaman pihak luar dan adanya kerjasama dengan penyedia pihak ketiga terkait dengan layanan cloud untuk membuat pencadangan data.
Diskominfo SP sesarengan kaliyan CV. Lantar Cipta Media nindakaken rapat kangge ngrembag laporan antara penyusunan Dokumen Arsitektur lan DED SPBE Kota Surakarta, dinten Seloso (7/9/2021).
Wedharan meniko katindakaken mingongko nggambaraken keterpaduan lan keintegrasian penyelenggaraan pemerintahan berbasis elektronik ing Kitha Surakarta antawis Pencapaian Visi Misi, Proses Bisnis lan Pemanfaatan Teknologi Informasi.
Dokumen Arsitektur lan DED SPBE ugi dipunmaksudaken kangge nginggilaken nilai indeks SPBE Kitha Surakarta lan maringi peta jalan kangge Pemerintah Kota Surakarta kekait integrasi data lan interoperabilitas sistem.
Pinten-pinten prakawis ingkang dipunrembag antawisipun output analisis, pembahasan hasil analisis, draft data potensi TIK ingkang sampun wonten, ugi rekomendasi arahan pengembangan lan pemanfaatanipun.
Strategi ingkang dipunlampahaken antawisipun penyusunan Arsitektur Proses Bisnis wonten ing saben OPD kedah ndherek menopo ingkang kasebat ing RPJMD salaras kaliyan arahan arsitektur SPBE Nasional.
Optimalisasi peran Mal Pelayanan Publik (MPP) salaras ing domain layanan SPBE, optimalisasi peran Solodata lan INTIP ingkang dados alat kangge nindakaken program Satu Data Indonesia, lan penyusunan tata kelola data ingkang salaras kaliyan prinsip Satu Data Indonesia kedah dipuntindakaken.
Aplikasi saking Pusat lan Provinsi ugi badhe dipunmanfaataken kangge ngrencangi lebet ing pengintegrasian data.
Ugi kedah wonten perangkat keamanan aktif ingkang saged nglindungi data lan aplikasi saking ancaman pihak luar lan wontenipun kerjasama kaliyan penyedia pihak ketiga kekait layanan cloud kangge ndamel pencadangan data.
Diskominfo SP together with CV. Lantar Cipta Media hold a meeting to discuss intermediate report of the preparation of the Surakarta Architectural Document and DED SPBE, Tuesday (7/9/2021).
This discussion is carried out in order to describe the cohesiveness and integration of electronic-based governance in Surakarta between the Achievement of Vision and Mission, Business Processes and Utilization of Information Technology.
The Architectural Document and DED SPBE are also intended to increase the SPBE index score for the City of Surakarta and provide a roadmap for the Surakarta City Administration regarding data integration and system interoperability.
Some of the things discussed included analysis output, discussion of analysis results, draft data on existing ICT potential, as well as recommendations for directions for development and utilization.
The strategies carried out include the preparation of the Business Process Architecture in each agencies OPD so that it refers to the RPJMD in accordance with the direction of the National SPBE architecture.
Optimizing the role of Public Service Mall (MPP) in accordance with the SPBE service domain, optimizing the role of Solodata and INTIP as tools in the implementation of the Satu Data Indonesia program, and compiling data management in accordance with the Satu Data Indonesia principle.
Applications from the Central and Provincial Governments will also be used to assist in doing data integration.
It is also necessary to have active security devices capable of protecting data and applications from external threats and collaboration with third party providers related to cloud services to back up data.