(0271) 2931667
diskominfosp@surakarta.go.id

21-07-2025

WIB

Vinta Aulia G

04-07-2025

 14:56:52 WIB
Wali Kota Resmikan Hibah Mesin Industri dan Program Keahlian Baru di SMK Mikael
Icon

Wali Kota Surakarta, Respati Ardi, menghadiri peresmian hibah satu set lengkap mesin produksi industri serta peluncuran Program Keahlian Smart Manufacturing & Electric Vehicle di SMK Katolik Mikael pada Jumat pagi (4/7). Momen ini menjadi tonggak penting kolaborasi antara dunia pendidikan vokasi dan sektor industri dalam mendorong kualitas sumber daya manusia di Kota Solo.

Dalam sambutannya, Respati menegaskan pentingnya sinergi antara pendidikan kejuruan dengan kebutuhan dunia kerja agar lulusan SMK benar-benar siap menghadapi tantangan industri.

“Ini bukti pentingnya sinergi pendidikan vokasi dan dunia kerja agar lulusan SMK benar-benar siap bersaing di industri,” ujarnya di hadapan para siswa, guru, orang tua, dan mitra industri.

Ia juga menyoroti program Rumah Siap Kerja yang saat ini tengah dikonsolidasikan oleh Pemerintah Kota Surakarta. Program ini merupakan pusat layanan karier yang menargetkan lulusan SMK memperoleh pekerjaan yang layak dalam waktu enam bulan pasca kelulusan.

“Sudah sangat tepat orang tua menyekolahkan anaknya di jalur vokasi,” imbuhnya.

Menanggapi tantangan bonus demografi yang akan dihadapi Indonesia pada tahun 2030, Respati mengingatkan pentingnya kesiapan sumber daya manusia sejak dini. Ia menyampaikan bahwa pasar kerja akan menjadi sangat kompetitif, sehingga kolaborasi lintas sektor dan inovasi dalam pendidikan vokasi menjadi krusial.

Lebih lanjut, Respati menjelaskan bahwa Pemkot Solo telah menjalin kerja sama Sister City dengan Kota Xi’an, Tiongkok, serta Sister School dengan CIAN Vocational University of Automobile untuk mendukung pengembangan tenaga ahli kendaraan listrik. Inisiatif serupa juga tengah dijajaki dengan mitra pendidikan dari Singapura. Sebagai bentuk kesiapan, SMK Mikael telah mengintegrasikan modul battery management system dan power electronics ke dalam kurikulum barunya.

Wali Kota menargetkan dalam tiga tahun ke depan, Surakarta dapat dideklarasikan sebagai kota vokasi pertama di Indonesia. Ia mengajak seluruh SMK negeri dan swasta untuk merancang peta jalan vokasi bersama Pemkot Solo secara realistis, membangun karakter, namun tetap mengikuti perkembangan zaman.

“Percayalah, sepuluh tahun setelah lulus, kalian yang serius menekuni keahlian akan lebih sejahtera daripada banyak pegawai sipil. Kalian sudah on the track—tetaplah disiplin, raih ilmu, dan bangun optimisme,” pesan Respati kepada para siswa.

Dengan hibah mesin industri dan peluncuran program keahlian baru ini, SMK Katolik Mikael diharapkan menjadi pelopor transformasi pendidikan vokasi di Solo sekaligus mendukung visi Pemkot menjadikan Surakarta sebagai pusat pendidikan kejuruan yang unggul di tingkat nasional.


Surakarta Mayor Respati Ardi inaugurated the handover of a complete industrial-grade production machine set and launched a new vocational program in Smart Manufacturing & Electric Vehicle at SMK Katolik Mikael on Friday morning (4/7). The event marks a strategic collaboration between vocational education and the industrial sector in Solo.

In his remarks, Mayor Respati emphasized the importance of synergy between vocational schools and the job market to ensure that SMK graduates are truly prepared to compete in the modern industry.

“This proves how vital the synergy between vocational education and industry is, so that SMK graduates are truly ready to compete in the workforce,” he stated in front of students, teachers, parents, and industry partners.

He highlighted the city’s ongoing consolidation of the Rumah Siap Kerja (Job Readiness Center), a career services hub that aims to help every SMK graduate secure a decent job within six months of graduation.

“Parents have made the right decision by sending their children to vocational schools,” he added.

Respati noted that as Indonesia enters its demographic bonus era by 2030, job competition will become increasingly fierce if not anticipated early. He cited Solo’s recent cooperation agreements—including a Sister City partnership with Xi’an, China, and a Sister School partnership with CIAN Vocational University of Automobile—to prepare a skilled electric vehicle workforce. Similar initiatives are currently being explored with partners in Singapore.

In line with this, SMK Mikael has already embedded cutting-edge modules into its curriculum, such as battery management systems and power electronics.

Mayor Respati announced a bold target: to have Surakarta officially declared as Indonesia’s first vocational city within the next three years. He called on all public and private vocational schools to coordinate with the city government in creating a roadmap that is grounded, character-building, and forward-looking.

“Trust me, ten years after graduation, those of you who are dedicated to your craft will be more prosperous than many civil servants. You are already on the right track—stay disciplined, gain knowledge, and build optimism,” he encouraged the students.

With the support of this machine grant and new vocational program, SMK Mikael is expected to become a pioneer of vocational education transformation in Solo and a key driver of the city’s vision to become a national vocational hub.