Diskominfo SP mengikuti seminar daring bertajuk Sosialisasi PKPU dan Perbawaslu terkait Penerapan Protokol Kesehatan Pada Pilkada 2020, Jumat (26/6/2020). Seminar ini menghadirkan narasumber yaitu Direktur Jenderal Otonomi Daerah, Plt Direktur Jenderal Politik dan PUM, Komisioner KPU RI dan Anggota Bawaslu RI.
Secara umum narasumber dari Kemendagri menggarisbawahi pelaksanaan pemilihan umum dengan menerapkan protokol kesehatan covid-19. Dukungan pemerintah daerah dapat diwujudkan dengan optimalisasi sosialisasi secara masif melalui media sosial dan media elektronik tentang pelaksanaan Pilkada 2020 yang aman dari Covid-19.
Selanjutnya narasumber dari KPU menjelaskan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 merupakan prasyarat mutlak yang harus dilaksanakan. Rapid test akan dilakukan kepada personel KPU pusat dan daerah. Setiap personel KPU akan dilengkapi dengan APD berupa masker ketika sedang bertugas.
Penggunaan APD berupa masker, sarung tangan sekali pakai, dan pelindung wajah diwajibkan bagi PPS yang sedang melakukan verifikasi faktual, PPDP yang sedang melakukan Coklit dan KPPS yang sedang melaksanakan pemungutan dan penghitungan suara.
KPU juga bertanggung jawab atas penyediaan sarana sanitasi yang berupa fasilitas cuci tangan, sabun, disinfektan, pengaturan menjaga jarak aman, larangan berkerumun, pembatasan jumlah peserta dan/atau personel, pemanfaatan teknologi informasi untuk menggantikan pertemuan tatap muka bagi seluruh pihak yang terlibat dalam setiap tahapan penyelenggaraan Pemilihan.
Apabila diperlukan, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota dapat melibatkan personel dari dinas dan/atau lembaga yang menangani urusan di bidang kesehatan atau tim dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di daerah masing-masing.
Sementara itu, Bawaslu RI menjelaskan bahwa protokol kesehatan pencegahan Covid-19 sudah menjadi tata cara dan prosedur dalam pelaksanaan Pilkada 2020. Oleh karena itu, protokol tersebut menjadi objek pengawasan Bawaslu dalam pelaksanaan Pilkada mendatang.
Diskominfo SP nderek seminar daring kanti irah-irahan Sosialisasi dan Perbawaslu sesambetan kaliyan Penerapan Protokol Kesehatan Pada Pilkada 2020, Jemuah (26/6/2020). Seminar menika ngrawuhaken narasumber Direktur Jenderal Otonomi Daerah, Plt Direktur Jenderal Politik dan PUM, Komisioner KPU RI lan Anggota Bawaslu RI.
Wosipun seminar, narasumber saking Kemendagri nengenaken tumapaking Pemilu kanti tetep ngetrapaken protokol kesehatan covid19. Panyengkuyung pemerintah daerah saget kawujudaken kanti optimalisasi sosialisasi migunakaken media sosial lan media elektronik ing bab kaleksananipun Pilkada 2020 ingkang aman saking covid19.
Selajengipun narasumber saking KPU nyethakaken trap trapan protokol kesehatan pencegahan covid19 dados prasyarat baken ingkang kedah dipun lampahi. Rapid test bade dipun tindakaken tumrap personil KPU pusat lan daerah. Saben personil KPU bade kasamaptaaken APD arupi masker nalika ngayahi jejibahan.
APD arupi masker, sarung tangan sekali pakai lan pelindung pasuryan wajib kaagem tumrap PPS ingkang nembe ngawontenaken verifikasi factual, PPDP ingkang nembe nindakaken Cokllit lan KPPS ingkang nembe nindakaken pemungutan lan penghitungan suara.
KPU ugi tanggel jawab tumrap nyawisaken sarana sanitasi arupi fasilitas cuci tangan, sabun, desinfektan, pengaturan jagi jarak aman, awisan makempal, matesi gunggungipun petugas, manpaataken teknologi informasi pinongko gantos pepanggihan langsung tumrap sedaya pihak ingkang ngayahi ing saben tahapan penyelenggaraan pemilihan.
Menawi kaperlokaken, KPU Propinsi lan KPU Kabupaten/Kota saget nyuwun tulung personil saking dinas utawi bebadan ingkang tinanggenah ngurus ing babagan kesarasan utawi tim saking Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid19 ing saben wilayah.
Ing sisih sanes, Bawaslu RI njlentrehaken menawi protokol kesehatan pencegahan covid19 sampun dados tata cara lan prosedur ing kelampahanipun Pilkada 2020. Awit saking menika, protokol kasebat dados objek pengawasan Bawaslu wonten ing tumapaking Pilkada samangke.
Diskominfo SP attended an online seminar entitled Socialization of PKPU (General Elections Commission Regulation) and Perbawaslu (Elections Supervisory Agency Regulation) related to the Implementation of Health Protocols in the 2020 elections on Friday 26 June 2020. The speakers are the Director General of Regional Autonomy, Director General of Politics and PUM tasks executor, the Commissioner of General Elections Commission and Members of the Indonesian Election Supervisory Agency.
In general, a guest speaker from the Ministry of Home Affairs underlined the implementation of the general election by applying the covid-19 health protocol. Local government support can be realized by optimizing massive socialization through social media and electronic media about the implementation of the 2020 elections that are safe from Covid-19.
Furthermore, the speaker from the KPU explained that the implementation of the Covid-19 health protocol was an absolute prerequisite that had to be implemented. Rapid tests will be conducted on central and regional KPU personnels. Every KPU personnel will be equipped with protective gear (mask) while on duty.
The use of masks, disposable gloves and face shields is required for PPS (polling committee) who are conducting factual verification, PPDP (voter data update officer) who are conducting Coklit (matching and identifying) and KPPS (polling station administrators) who are conducting voting and counting.
KPU is also responsible for the provision of sanitation facilities in the form of hand washing facilities, soap, disinfectants, physical distancing arrangements, prohibition of crowding, limiting the number of participants and/or personnel, utilizing information technology to replace face-to-face meetings for all parties involved in each stage of the Elections.
If necessary, the regional KPU can involve personnels from agencies and/or institutions handling health affairs or teams from the Covid-19 Handling Acceleration Task Force in their respective regions.
Meanwhile, Bawaslu explained that the Covid-19 preventive health protocol had become a procedure in the implementation of the 2020 regional elections. Therefore, the protocol was the object of Bawaslu’s supervision in the upcoming regional elections.