Diskominfo SP berpartisipasi dalam rapat koordinasi penyusunan kajian Rencana Aksi Daerah (RAD) Eliminasi Tuberkulosis (TBC) Kota Surakarta di Ruang Rapat Bapppeda, Selasa (14/12/2021).
Koordinasi dilakukan untuk menyiapkan kajian rumusan kebijakan sekaligus meningkatkan sinergitas dan kerjasama OPD untuk merencanakan program dalam rangka eliminasi TBC.
Pemerintah pusat telah menargetkan Indonesia Bebas TBC pada tahun 2030 dengan 3 tahapan, tahun 2020 adalah mereduksi jumlah penderita, tahun 2030 untuk mengeliminasi insiden maupun mortalitas, serta tahun 2050 tidak ada penambahan kasus baru.
Isu strategis yang dihadapi utamanya adalah masih kurangnya peran serta masyarakat, kelembagaan, dan dunia usaha dalam penanganan TBC.
Selain itu, faktor sanitasi lingkungan yang belum optimal (kawasan kumuh, padat penduduk, rumah tidak layak huni) dan kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam pengendalian TBC juga menjadi tantangan dalam eliminasi TBC.
Untuk mengatasi hal tersebut, strategi promosi, advokasi, komunikasi, mobilisasi sosial disertai dengan koordinasi dan sinergi program menjadi pilihan untuk menangani TBC di Kota Surakarta.
Diskominfo SP dapat mengambil peran dengan melaksanakan KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) tentang penanganan serta penanggulangan TBC.
Kegiatan dihadiri oleh Bapppeda, Dinkes, Disdik, Dinsos, DP3APM, Bagian Kesra, TP PKK, serta Diskominfo SP.
Diskominfo SP ndherek partisipasi wonten ing rapat koordinasi penyusunan kajian Rencana Aksi Daerah (RAD) Eliminasi Tuberkulosis (TBC) Kota Surakarta mapan ing Ruang Rapat Bapppeda, dinten Seloso (14/12/2021).
Koordinasi katindakaken kangge mersiapaken kajian rumusan kebijakan ngiras nginggilaken sinergitas lan kerjasama OPD kangge nindakaken perencanaan program kagem eliminasi TBC.
Pemerintah pusat sampun nargetaken Indonesia Bebas TBC ing taun 2030 kanthi 3 tahapan, taun 2020 kangge ngirangi jumlah penderita, taun 2030 kangge eliminasi insiden ugi mortalitas, lan taun 2050 sampun mboten wonten malih penambahan kasus enggal.
Isu strategis ingkang dipunajengi utaminipun kirangipun peran serta masyarakat, kelembagaan, lan dunia usaha tumrap penanganan TBC.
Kajawi, faktor sanitasi lingkungan ingkang dereng optimal (kawasan kumuh, padat penduduk, rumah tidak layak huni) lan kurangipun perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) wonten ing pengendalian TBC ugi dados tantangan lebeting eliminasi TBC.
Kangge ngatasi bab meniko, strategi promosi, advokasi, komunikasi, mobilisasi sosial, kaliyan koordinasi lan sinergi program dados pilihan kangge nangani TBC ing Kitha Surakarta.
Diskominfo SP saged mundut peran kanthi nindakaken KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) bab penanganan ugi penanggulangan TBC.
Kegiatan dipunrawuhi dening Bapppeda, Dinkes, Disdik, Dinsos, DP3APM, Bagian Kesra, TP PKK, lan Diskominfo SP.
Diskominfo SP participates in the coordination meeting for the preparation of the Regional Action Plan (RAD) for the Surakarta Elimination of Tuberculosis (TBC) in the Bappeda Meeting Room, Tuesday (14/12/2021).
Coordination is carried out to prepare a review of policy formulations as well as to increase the synergy and cooperation of OPD to plan programs in the context of TB elimination.
The Indonesian central government has targeted a TB-free in 2030 through 3 stages, to reduce the number of sufferers in 2020, to eliminate incidents and mortality in 2030, and there will be no additional new cases in 2050.
The main strategic issue faced is the lack of participation from the community, institutions, and the business world in handling TB.
In addition, environmental sanitation factors that are not optimal (slum areas, densely populated, uninhabitable houses) and lack of clean and healthy living behavior (PHBS) in controlling TB also become challenges in TB elimination.
To overcome these issues, the strategy of promotion, advocacy, communication, social mobilization accompanied by program coordination and synergy is an option to deal with TB in Surakarta.
Diskominfo SP can take on a role by implementing KIE (Communication, Information, and Education) to handle and control TB.
The activity is attended by Bappppeda, Health Office, Disdik, Social Service, DP3APM, Welfare Section, TP PKK, and Diskominfo SP.
***