Pusat Pendidikan Administrasi Lemdiklat Polri terus mengembangkan kualitas para pemimpin administrator melalui berbagai kegiatan pelatihan dan studi lapangan yang strategis. Salah satu kegiatan terbaru adalah kunjungan studi lapangan ke Pemerintah Kota Surakarta, yang diawali dengan penerimaan di Bale Tawang Arum oleh Sekretaris Daerah Kota Surakarta, Budi Murtono.
Peserta diklat dibagi menjadi empat kelompok untuk mendapatkan materi dari berbagai dinas di Pemkot Surakarta, meliputi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Kesehatan, Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian, serta Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM), dan Perindustrian.
Peserta diklat yang menyambangi Diskominfo SP sebanyak 20 orang berkumpul di Ruang Rapat Upakari II untuk mendapatkan wawasan dari Kabid Penyelenggaraan E-Government, Isnan Wihartanto. Isnan dengan jelas menjelaskan mengenai Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS), yang merupakan salah satu inovasi penting dalam pelayanan publik di kota tersebut.
ULAS adalah unit yang didedikasikan untuk menangani aduan dari masyarakat terkait layanan publik, dengan tujuan meningkatkan responsivitas dan kualitas pelayanan yang diberikan oleh pemerintah kota. Peserta diklat diajak untuk memahami bagaimana ULAS beroperasi, termasuk teknologi yang digunakan dan strategi komunikasi dengan publik.
Kunjungan ini tidak hanya memberikan wawasan praktis tentang implementasi kebijakan di lapangan, tetapi juga merupakan bagian dari upaya meningkatkan keterampilan kepemimpinan administratif para peserta diklat.
Ini menjadi bukti komitmen Pusat Pendidikan Administrasi Lemdiklat Polri dalam melatih pemimpin yang tidak hanya kompeten dalam administrasi publik, tetapi juga mampu berinovasi dan beradaptasi dengan dinamika kemajuan teknologi dan tuntutan masyarakat. Dengan pengalaman langsung seperti ini, diharapkan peserta diklat dapat kembali ke unit kerja mereka masing-masing dengan bekal pengetahuan baru yang dapat diterapkan untuk memperbaiki pelayanan publik di berbagai daerah di Indonesia.
Pusat Pendidikan Administrasi Lemdiklat Polri terus ngembangaken kwalitet para pangageng administrator nglangkungi pinten-pinten kegiatan pelatihan lan studi lapangan ingkang strategis. Salah setunggal kegiatan paling enggal inggih menika kunjungan studi lapangan dhateng Pamarintah Kitha Surakarta, ingkang dipunwiwiti kaliyan penerimaan wonten Bale Tawang Arum dening Sekretaris Daerah Kitha Surakarta, Budi Murtono.
Peserta diklat dipunperang dados kawan kelompok kagem keparingan materi saking pinten-pinten dhines wonten Pemkot Surakarta, ngliputi Dhines Kependudukan lan Pencatatan Sipil, Dhines Kesehatan, Dhines Komunikasi, Informatika, Statistik lan Persandian, saha Dhines Koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM), lan Perindustrian.
Peserta diklat ingkang menyambangi Diskominfo SP sakathah 20 tiyang kempal wonten Ruang Rapat Upakari II kagem keparingan kawruh saking Kabid Penyelenggaraan E-Government, Isnan Wihartanto. Isnan kaliyan kantenan njlentrehaken ngengingi Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS), ingkang inggih menika salah setunggal inovasi wigatos lebet pelayanan publik wonten kitha kasebat.
ULAS inggih menika unit ingkang didedikasikan kagem ngastani aduan saking masyarakat kekait layanan publik, kaliyan tujuwan nginggahaken responsivitas lan kwalitet pelayanan ingkang dipunparingaken dening pamarintah kitha. Peserta diklat dipun-ajak kagem mangertosi kados pundi ULAS beroperasi, kelebet teknologi ingkang dipunagem lan strategi komunikasi kaliyan publik.
Kunjungan menika mboten naming maringaken kawruh praktis bab implementasi kebijakan wonten lapangan, nanging ugi inggih menika perangan saking upaya nginggahaken katrampilan kepemimpinan administratif para peserta diklat.
Menika dados bukti komitmen Pusat Pendidikan Administrasi Lemdiklat Polri lebet nglatih pangageng ingkang mboten naming kompeten lebeting administrasi publik, nanging ugi kuwawi berinovasi lan adaptasi kaliyan dinamika kamajenganing teknologi lan tuntutan masyarakat. kaliyan pengalaman langsung kados menika, dipunajeng-ajeng peserta diklat keparing wangsul dhateng unit nyambut damel piyambakipun sedaya piyambak-piyambak kaliyan sangu kawruh enggal ingkang keparing dipunterapaken kagem dandosaken pelayanan publik wonten pinten-pinten daerah wonten Indonesia.
The National Police Education and Training Institute’s Administrative Education Center continues to develop the quality of administrator leaders through various training activities and strategic field studies. One of the latest activities was a field study visit to the Surakarta City Government, which began with a reception at Bale Tawang Arum by the Regional Secretary of Surakarta City, Budi Murtono.
Training participants were divided into four groups to receive material from various services in the Surakarta City Government, including the Population and Civil Registration Service, Health Service, Communication, Informatics, Statistics and Coding Service, as well as the Cooperatives, Small and Medium Enterprises (UKM) and Industry Services.
20 training participants who visited Diskominfo SP gathered in the Upakari II Meeting Room to gain insight from the Head of E-Government Implementation, Isnan Wihartanto. Isnan clearly explained the Surakarta Complaints Service Unit (ULAS), which is one of the important innovations in public services in the city.
ULAS is a unit dedicated to handling complaints from the public regarding public services, with the aim of improving the responsiveness and quality of services provided by the city government. Training participants are invited to understand how ULAS operates, including the technology used and communication strategies with the public.
This visit not only provides practical insight into policy implementation in the field, but is also part of efforts to improve the administrative leadership skills of training participants.
This is proof of the commitment of the National Police Education and Training Administration Education Center’s commitment to training leaders who are not only competent in public administration, but also able to innovate and adapt to the dynamics of technological progress and societal demands. With direct experience like this, it is hoped that training participants can return to their respective work units armed with new knowledge that can be applied to improve public services in various regions in Indonesia.