Selasa, (27/08/2024) – Monumen Pers Nasional resmi meluncurkan dua maskot terbaru mereka dalam siaran Radio Konata siang hari ini, yaitu Momon dan Tarsius, yang dirancang untuk merepresentasikan dunia pers dan sejarah jurnalistik di Indonesia. Maskot ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik Monumen Pers Nasional, khususnya bagi pelajar dan generasi muda. Pemilihan Momon dan Tarsius sebagai maskot bukan tanpa alasan.
“Momon adalah karakter yang sangat menyukai jurnalistik dan sejarah pers. Dia cerdas, penuh rasa ingin tahu, dan selalu siap belajar hal baru. Sementara itu, Tarsius, sebagai primata langka dari Sulawesi, dipilih karena keunikannya yang menggemaskan, serta kemampuannya yang simbolis dalam merepresentasikan kerja jurnalis yang sering aktif di malam hari,” ungkap Tyas, salah satu staf Monumen Pers Nasional.
Maskot ini akan menjadi daya tarik visual serta bagian dari berbagai produk suvenir Monumen Pers Nasional, seperti kaos, gantungan kunci, dan boneka, yang dapat menjadi kenang – kenangan bagi para pengunjung.
Selain membahas karakter maskot, Monumen Pers Nasional juga mengundang masyarakat, khususnya para pelajar, untuk datang dan mengenal lebih dekat sejarah pers di Indonesia melalui koleksi – koleksi bersejarah yang ada. Monumen ini buka setiap hari, kecuali pada hari libur nasional, mulai pukul 09.00 hingga 15.00 WIB.
***
Tuesday, (27/08/2024) – The National Press Monument officially launched their two newest mascots today during a broadcast on Radio Konata: Momon and Tarsius, designed to represent the world of journalism and the history of the press in Indonesia. These mascots are expected to increase the appeal of the National Press Monument, especially among students and the younger generation. The selection of Momon and Tarsius as mascots is well thought out.
“Momon is a character who loves journalism and the history of the press. He is smart, curious, and always ready to learn new things. Meanwhile, Tarsius, a rare primate from Sulawesi, was chosen for its unique and adorable nature, as well as its symbolic ability to represent the work of journalists who are often active at night,” explained Tyas, a staff member at the National Press Monument.
These mascots will serve as visual attractions and also be featured on various souvenir products from the National Press Monument, such as t-shirts, keychains, and dolls, which visitors can take home as a souvenir.
In addition to introducing the mascots, the National Press Monument also invites the public, especially students, to visit and learn more about the history of the press in Indonesia through the historical collections on display. The monument is open every day, except on national holidays, from 09:00 AM to 03:00 PM WIB.
***
Slasa , (27/08/2024) – Monumen Pers Nasional resmi ngluncuraken kalih maskot paling enggal piyambakipun sedaya lebet siaran Radio Konata siyang dinten menika, inggih menika Momon lan Tarsius, ingkang dipunrancang kagem merepresentasikan donya pers lan sejarah jurnalistik wonten Indonesia. Maskot menika dipunajeng-ajeng keparing nginggahaken daya tarik Monumen Pers Nasional, mliginipun kagem pelajar lan generasi anem. Pemilihan Momon lan Tarsius dados maskot sanes tanpa alesan.
“Momon inggih menika karakter ingkang ngremeni sanget jurnalistik lan sejarah pers. Panjenenganipun pinter, kebak raos badhe ngertos, lan tansah siap sinau bab enggal. Sawentawis menika, Tarsius, dados primata langka saking Sulawesi, dipunpilih amargi keunikanipun ingkang menggemaskan, saha kesagahanipun ingkang simbolis lebet merepresentasikan nyambut damel jurnalis ingkang asring aktif wonten dalu dinten, ” ungkap Tyas, salah setunggal staf Monumen Pers Nasional.
Maskot menika badhe dados daya tarik visual saha perangan saking pinten-pinten produk suvenir Monumen Pers Nasional, kados kaos, gantungan kunci, lan boneka, ingkang keparing dados kenang – kenangan kagem para pengunjung.
Kejawi mbahas karakter maskot, Monumen Pers Nasional ugi ngaturi masyarakat, mliginipun para pelajar, kagem rawuh lan tepang miyos celak sejarah pers wonten Indonesia nglangkungi koleksi – koleksi bersejarah. Monumen menika bikak saben dinten, kejawi ing dinten libur nasional, wiwit tabuh 09.00 ngantos 15.00 WIB.