
Surakarta – Pemerintah Kota Surakarta melalui Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfo SP) Surakarta menerima kunjungan studi lapangan dari peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan XII dan XIII Pusat Pendidikan Administrasi Lemdiklat Polri, pada Senin, 28 April 2025, pukul 10.00 WIB di ruang Upakari 2.
Kegiatan ini bertujuan untuk mempelajari pengelolaan layanan aduan masyarakat melalui aplikasi ULAS (Unit Layanan Aduan Surakarta) yang dinilai inovatif dan efektif. Sebanyak 22 peserta hadir di Surakarta sebagai bagian dari 80 peserta yang terbagi dalam beberapa lokasi studi.
Kepala Diskominfo SP Kota Surakarta, Heny Ermawati, S.H., M.Hum., dalam sambutannya menyatakan,
“ULAS ini adalah sistem aduan yang sudah berjalan sejak tahun 2013 dan menjadi pelopor layanan aduan masyarakat berbasis digital di Solo, bahkan sebelum sistem nasional SP4N Lapor berkembang.”
Sementara itu, perwakilan dari Pusdikmin Polri, Rachmad Kurniawan, menyampaikan tujuan kunjungan ini adalah menggali informasi lebih dalam tentang praktik pelayanan publik.
“Kami hadir di Surakarta ingin mendapatkan pengalaman nyata, sebagai bahan pembanding dan inspirasi dalam perancangan inovasi pelayanan publik di institusi kami,” ujarnya.
ULAS sendiri memiliki kewenangan menampung, menyaring, meminta klarifikasi, hingga memfasilitasi tindak lanjut aduan publik. Sistem ini dikelola oleh Diskominfo SP dengan pengarah langsung dari Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta.
Sejak 2019, ULAS berkembang pesat, terutama setelah Wali Kota Gibran Rakabuming Raka menginisiasi kanal tambahan “Lapor Mas Wali”, memperluas jangkauan pengaduan warga secara cepat dan responsif.
“Keunggulan ULAS adalah kecepatan respons, maksimal 2×24 jam sudah harus ada jawaban, lebih cepat dari SP4N Lapor,” tambah Heny Ermawati.
Topik aduan masyarakat yang sering masuk melalui ULAS mencakup masalah jalan berlubang, bansos, pendidikan, parkir, dan pajak daerah.
Dengan kegiatan ini, diharapkan kolaborasi antara pemerintah daerah dan lembaga pendidikan kepolisian dalam meningkatkan mutu pelayanan publik semakin erat.
Surakarta – Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo SP) Surakarta, welcomed a field study visit from participants of the Supervisory Leadership Training Batch XII and XIII of the Police Administrative Education Center (Pusdikmin Polri) on Monday, April 28, 2025, at 10:00 AM WIB, in Upakari Room 2.
This activity aims to study the management of public complaint services through the ULAS (Surakarta Public Complaint Service Unit) application, which has been deemed innovative and effective. A total of 22 participants visited Surakarta as part of 80 participants divided across several study locations.
The Head of Diskominfo SP Surakarta, Heny Ermawati, S.H., M.Hum., stated in her remarks,
“ULAS is a complaint system that has been operating since 2013 and became a pioneer of digital-based public complaint services in Solo, even before the national system SP4N Lapor was developed.”
Meanwhile, a representative from Pusdikmin Polri, Rachmad Kurniawan, conveyed that the purpose of this visit was to gain deeper insights into public service practices.
“We came to Surakarta to gain real-world experience, as a benchmark and inspiration for designing public service innovations in our institution,” he said.
ULAS itself has the authority to receive, filter, request clarification for, and facilitate the follow-up of public complaints. The system is managed by Diskominfo SP under the direct guidance of the Mayor and Deputy Mayor of Surakarta.
Since 2019, ULAS has experienced rapid development, particularly after Mayor Gibran Rakabuming Raka initiated an additional channel called “Lapor Mas Wali,” which expanded the reach of citizen complaints quickly and responsively.
“The advantage of ULAS is its response speed; a reply must be provided within a maximum of 2×24 hours, which is faster than SP4N Lapor,” added Heny Ermawati.
Common topics reported through ULAS include potholes, social assistance, education, parking, and regional taxes.
Through this activity, it is hoped that collaboration between local governments and police education institutions in improving the quality of public services will be further strengthened.
Surakarta – Pamarintah Kitha Surakarta nglangkungi Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfo SP) Surakarta nampi kunjungan studi lapangan saking peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan XII lan XIII Tuntunan Pendidikan Administrasi Lemdiklat Polri, ing Senen, 28 April 2025, tabuh 10.00 WIB, wonten Ruang Upakari 2.
Kegiatan menika kagungan tujuwan kagem nyinaoni pengelolaan layanan aduan masyarakat nglangkungi aplikasi (Unit Layanan Aduan Surakarta) ingkang dipun-biji inovatif lan efektif. Sakathah 22 peserta rawuh wonten Surakarta dados perangan saking 80 peserta ingkang kaperang lebet pinten-pinten papan studi.
Mustaka Diskominfo SP Kitha Surakarta, Heny Ermawati, S.H., M.Hum., lebet sambutanipun nyatakaken,
“ULAS menika inggih menika sistem aduan ingkang sampun tindak wiwit ing warsa 2013 lan dados pelopor layanan aduan masyarakat adhedhasar digital wonten Solo, malah saderengipun sistem nasional SP4N Lapor berkembang.”
Sawentawis menika, perwakilan saking Pusdikmin Polri, Rachmad Kurniawan, ngaturaken tujuwan kunjungan menika inggih menika ndhudhuk informasi miyos lebet bab praktik pelayanan publik.
“Kita rawuh wonten Surakarta badhe keparingan pengalaman nyata, dados bahan pembanding lan inspirasi lebeting perancangan inovasi pelayanan publik wonten institusi kita,” ujaripun.
ULAS piyambak ngagungani kewenangan nampung, nyaring, nyuwun klarifikasi, ngantos masilitasi tindak lajeng aduan publik. Sistem menika dipun-kelola dening Diskominfo SP kaliyan pengarah langsung saking Wali Kitha lan Wakil Wali Kitha Surakarta.
Wiwit 2019, ULAS berkembang pesat, utaminipun sasampunipun Wali Kitha Gibran Rakabuming Raka menginisiasi kanal tambahan “Lapor Mas Wali”, miyaraken cakupan pengaduan wargi kaliyan enggal lan responsif.
“Keunggulan ULAS inggih menika kecepatan respons, maksimal 2×24 tabuh sampun kedah wonten wangsulan, miyos enggal saking SP4N Lapor,” tambah Heny Ermawati.
Topik aduan masyarakat ingkang asring mlebet nglangkungi Jlentreh nyakup masalah margi/mlungah berlubang, bansos, pendidikan, parkir, lan paos laladan.
Kaliyan kegiatan menika, dipunajeng-ajeng kolaborasi antawis pamarintah laladan lan lembaga pendidikan kepolisian lebet nginggahaken mutu pelayanan publik saya kenceng.