Rakor Menyemarakkan HUT Ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia
Diskominfo SP mengikuti Rakor Evaluasi Implementasi Surat Sekretaris Negara dan Menteri Dalam Negeri oleh pemerintah daerah dalam menyemarakkan Peringatan Hari Ulang tahun (HUT) Ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia dan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih Tahun 2023.
Rakor dilaksanakan secara daring yang diikuti oleh seluruh pemerintah daerah di Indonesia yang bertujuan untuk melakukan monitoring kegiatan dalam rangka menyemarakkan HUT ke-78 Kemerdekaan Indonesia.
Selain untuk menyemarakkan peringatan kemerdekaan dan pembagian bendera, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Republik Indonesia memberikan beberapa arahan terkait perkembangan yang ada di Indonesia.
Kemenko PMK menyoroti masih rendah literasi media sosial masyarakat. Media sosial secara dominan hanya digunakan untuk hal-hal negatif utamanya untuk mereduksi nilai-nilai kesatuan bangsa.
Media sosial merupakan sumber informasi, namun konten di media sosial banyak berisi konten yang negatif. Data Kemenko PMK tercatat 20 ribu konten berisi terorisme, sementara 11 ribu lainnya berisi radikalisme. Oleh karena itu, Kemenko PMK merasa perlu untuk mewujudkan nilai-nilai luhur dalam ber-media sosial.
Selain itu, Kemenko PMK juga mendorong pemerintah daerah untuk menggaungkan Gerakan Indonesia Bersatu yang terdiri dari perilaku toleran, gotong royong, kepedulian sosial, merajut kebhinnekaan, kesetiakawanan sosial, bela negara, kolaborasi, serta budi pekerti.
Diskominfo SP ndherek Rakor Evaluasi Implementasi Surat Sekretaris Negara lan Menteri Dalam Negeri dening pemerintah daerah anggenipun nyemarakaken Peringatan Hari Ulang tahun (HUT) Ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia lan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih Tahun 2023.
Rakor katindakaken kanthi daring ingkang dipuntumuti dening sadaya pemerintah daerah ing Indonesia ingkang tujuanipun kangge nindakaken monitoring kegiatan kangge nyemarakaken HUT ke-78 Kemerdekaan Indonesia.
Kajawi kangge nyemarakaken pengetan kamardikan lan mbagi gendera, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Republik Indonesia maringi pinten-pinten arahan kekait perkembangan ing Indonesia.
Kemenko PMK ngawigatosaken tasih andhapipun literasi media sosial masyarakat. Media sosial ingkang dominan namung dipunangge kangge perkawis ingkang negatif, mliginipun kangge ngreduksi nilai-nilai kesatuan bangsa.
Media sosial inggih menika sumber informasi, nanging konten ing media sosial kathah ingkang isinipun konten ingkang negatif. Data Kemenko PMK kachathet wonten 20 ewu konten ingkang isinipun terorisme, sakwentasi ingkang 11 ewu isinipun radikalisme. Pramila, Kemenko PMK ngraos perlu kangge mujudaken nilai-nilai luhur anggenipun ngangge media sosial.
Kajawi meniko, Kemenko PMK ugi maringi arahan pemerintah daerah kangge ngrembakakaken Gerakan Indonesia Bersatu atawisipun perilaku toleran, gotong royong, kepedulian sosial, merajut kebhinnekaan, kesetiakawanan sosial, bela negara, kolaborasi, ugi budi pekerti.
Diskominfo SP participates in the Evaluation Report on the Implementation of the Letter of the State Secretary and Minister of Home Affairs by local governments in enlivening the 78th Anniversary of the Independence of the Republic of Indonesia and the Distribution of 10 Million Red and White Flags in 2023.
The meeting is held online and attended by all local governments in Indonesia which aimed to monitor activities in order to enliven the 78th Anniversary of Indonesian Independence.
In addition to enlivening the commemoration of independence and the distribution of flags, the Coordinating Ministry for Human Development and Culture (Kemenko PMK) of the Republic of Indonesia provides several directions related to developments in Indonesia.
The Kemenko PMK highlights that there is still low social media literacy in the community. Social media is predominantly only used for negative things, mainly to reduce the values of national unity.
Social media is a source of information, but the contents on social media contains a lot of negative purposes. Data from the Kemenko PMK recorded 20 thousand contents containing terrorism, while 11 thousand others contained radicalism. Therefore, the Kemenko PMK feels the need to realize noble values in social media.
In addition, the Coordinating Ministry for PMK also encourages local governments to echo the United Indonesia Movement which consists of tolerant behavior, mutual assistance, social care, knitting diversity, social solidarity, defending the country, collaboration, and ethics.
***